Sabtu, 01 Desember 2012

Gangnam Metropolitan



“Op.. Op.. Op.. Op.. Oppan Gangnam Seutail” pasti udah ga asing lagi di telinga kita kan guys?! Yup, beberapa bulan belakangan ini Gangnam Style emang lagi ngeBOOM-ing banget ke penjuru dunia ga ketinggalan, Indonesia. Gangnam Style diciptakan sekaligus dipopulerkan oleh penyanyi asal Korea Selatan, Psy sekitar bulan Juli yang lalu dan hingga sekarang telah ditonton sebanyak 852.214.101 pengunjung Youtube dan pastinya akan bertambah. Saking populernya si Gangnam Style ini sampai mengalahkan jumlah rekor pengunjung video bintang Hollywood seperti Justin Bieber, LMFAO, Rihanna bahkan Jennifer Lopez.
Mungkin ada beberapa dari kalian yang masih bingung sebenernya apa sih Gangnam Style itu? Well, Gangnam sendiri sebenarnya merupakan salah satu kawasan elit dan paling makmur di Korea Selatan. Even malam hari pun kota ini ga pernah tidur, bahkan lebih ramai dipenuhi warga Korea yang berjalan kaki di depan toko atau kios yang berjejer. Billboard berukuran besar dan neon sign bertebaran dimana – mana. Membuat suasana malam terasa lebih hidup. Selain itu kota ini juga dihuni sama perusahaan besar macam Google dan IBM lho. Oh ya, untuk Gangnam sendiri itu artinya “South of The River” karena kota ini berada di sepanjang aliran Sungai Han.

Kota Gangnam di malam hari


Han River, tempat nongkrong artis di sana sekaligus *katanya* tempat bunuh diri. jd jangan kaget kalo lg nongkrong tb2 ada pocong atau tuyul keluar dari air. wkwkwk


hampir sama kan kayak Jakarta? cuma macetnya aja yg bikin beda :P





Back to topic, lagu Gangnam Style yang easy to listen dengan irama yang catchy dengan video klip yang menghibur telah berhasil merauk banyak penghargaan. Bukan hanya di negara asalnya, Korea tapi, sudah mencapai tingkat Internasional. Dengan berhasil mencapai hingga 2.000.000 penjualan digital secara otomatis Psy langsung dianugerahi Double Platinum oleh Recording Industry Association of America (RIAA) di Amerika Serikat. Ditambah lagi Gangnam Style telah masuk Guinness World Records dengan jumlah liked terbanyak dalam sejarah Youtube dan menjadi lagu Kpop pertama yang menduduki posisi puncak di tangga lagu I-tunes.
Eits, belum sampai di situ. Ngerasa ada yang kurang ga? Yup.. Dancenya! Yang pastinya juga udah ga asing lagi. Kalau Super Junior terkenal dengan Kepret Dance nya di Mr.Simple, Girl’s Generation dengan Crab Leg Dance di Gee. Gangnam Style juga ga mau ketinggalan dengan Horse Dance nya  sampai Britney Spears aja tertarik lho untuk belajar tarian kuda itu. Artis Indonesia juga banyak yang ikut – ikutan mulai dari Vicky Shu sampai pelawak cantik Ayu Dewi. Tarian yang mirip kuda jingkrak itu dimaksudkan karena orang – orang elit di kawasan Gangnam memiliki hobi berkuda. Maka jadilah tarian tersebut. Tidak heran makanya sekarang banyak orang dari seluruh dunia, wanita – pria, anak kecil bahkan sampai orang tua mengupload Gangnam Style cover dance mereka. Karena memang tarian ini juga tidak sulit untuk dipraktekkan. Boleh dicoba untuk yang berminat..

Masyarakat Indonesia yang ‘keracunan’ Gangnam Style beramai – ramai melakukan flashmob di Bundaran HI beberapa bulan yang lalu (kapanlagi.com . Sampai sekarang, di penghujung tahun pun kehebohan Gangnam Style masih kian terasa di Indonesia. Oleh karena itu, jangan heran kalau di acara – acara musik, talk show atau acara lainnya di stasiun TV kita tiba – tiba berdendang si Gangnam Style. Tidak bisa dipungkiri lagi kalau Korean Wave sudah melanda khususnya beberapa kota besar di Indonesia dan mungkin bisa lebih meluas lagi.



sekitar 1000 orang mengikuti flashmob di Bundaran HI
Selama virus Korea, khususnya si Gangnam Style ini tidak mematikan gak ada salahnya untuk kita terima keberadaannya toh, sekaligus bisa terbuka dan belajar budaya Korea. Tapi, ingat kita tetep ga boleh melupakan budaya asal kita, Indonesia. Bahkan, mungkin kita juga bisa gantian menyebarkan Indonesian Wave ke negara lain  dengan karya yang positif plus orisinalitas tentunya. HWAITING GUYS!!








MAMA 2012 RED CARPET

Udah jadi 'ritual' khusus buat para selebritis sebelum memulai acara bergengsi semacam MAMA Awards ini untuk berlenggak - lenggok di red carpet  sekaligus memamerkan busana mereka yang kebanyakan di rancang oleh desainer ternama..

Ini beberapa gaya mereka di Red Carpet MAMA 2012. CHECK IT OUT!


Adam Lambert


EXO in white suit ^^

f(X)

Jackie Chan with the girls

Han Gain, Psy, and Super Junior

SHINEE imnida :)

Sistar

Mnet Asian Music Awards 2012





Wow.. Salah satu ajang penghargaan bergengsi di Asia baru aja digelar akhir bulan November kemarin di Hongkong guys. Buat penggila K-Pop pastinya udah tau dan ga asing lagi dengan ajang musik yang digelar setahun sekali ini dan yang paling dinanti – nanti karena bertebaran artis – artis papan atas Korea mulai dari PSY, Big Bang, Super Junior, Shinee, JYP, Kara, F(X) dan masih banyak lagi. Ga ketinggalan artis jebolan American Idol, Adam Lambert dan rapper B.O.B ikut meriahkan acara ini. Dan tentunya artis dari si tuan rumah, Hongkong seperti Wang Lee Hom sampai Jackie Chan.


Super Junior performing Spy

PSY with his trophy


Big Bang on fire!



Ailee you rock!



EXO ft SHINee collaboration


Mnet Asian Music Awards atau disingkat MAMA adalah acara penghargaan  musik untuk para artis, mulai dari penyanyi solo sampai boyband dan girlbandnya. Pemenang dipilih lewat hasil voting para fans yang dimulai sejak 23 Oktober 2012 – 29 November 2012 di website resmi Mnet. Acara bergengsi ini juga disiarkan di 85 negara lho, termasuk Indonesia yang disiarkan di stasiun TV Indosiar pada 1 Desember yang lalu.
Nah! Berikut list pemenang MAMA 2012,  find your idol ^^ :
1. Best Dance Performer Solo PSY
2. Best Male Group WINNER Big Bang
3. Best Female Group Winner SISTAR
4. Best Asian Artist Winner Wang Lee Hom
5. Best Collaboration Performance Trouble Maker
6. Mnet PD's Choice BAP
7. Best Dance Performance MAle Group SHINEE
8. Best Dance PErformance Female Group F(X)
9. Best Vocal PErformance K.Will
10. Best Vocal Performance Group Davichi
11. Best Ost : Seo In Guk ft Eun Ji
12. Best MV : Psy – Gangnam Style
13. TVB’S Choice : Joey Chung
14. Best Artist China : Li Yu Chun
15. New Asian Artist Group : EXO
16. Best New Male Artist : Busker Busker
17. Style in Music : Gain
18. Guardian Angel Worldwide Performer : Big Bang
19. Best Rap Performance : Epik High
20. Best Male Artist : GD
21. Best Live Award : Suju
22. Best Global Female Group : Kara
23. Best Global Male Group : Super Junior
24. Artist of The Year : Big Bang
25. Album of The Year : Super Junior
26. Song of The Year : Psy
Selain itu, ada yang patut kita banggakan lho sebagai warga Indonesia, pasalnya salah satu penyanyi berbakat ibukota kita, Agnes Monica memenangkan kategori The Best Asian Artist from Indonesia
tapi sayang Agnes ga hadir di sana ><
Salut deh buat doi. And.. Chukkae ya buat para pemenang, buat yang kalah masih ada kesempatan di tahun depan ^^.

The Print is Dead?

Sebelum memasuki era tahun 2000an mungkin kita masih sering menemukan beberapa kurir koran sedang mengantarkan koran kepada pelanggannya dari rumah ke rumah, mungkin kita juga sering melihat anggota keluarga kita atau orang sekitar sedang membaca koran. Tapi, pada masa sekarang ini pemandangan seperti itu semakin lama semakin hilang, mungkin hanya beberapa yang masih memiliki kebiasaan tersebut. Seiring berkembangnya zaman yang semakin maju, diikuti juga dengan seabrek gadget dengan teknologi yang sekarang ini sudah menjadi santapan kita sehari – hari. Blackberry, Android dan I-Phone. Ketiga nama tersebut pasti sudah tidak asing, belum lagi ditambah Tab dan I-Pad. Tidak cukup sampai disitu, untuk lebih ‘memanjakan’ penggunanya media sosial ikut berlomba – lomba untuk menghubungkan kita dengan dunia luar. Belum lagi aplikasi – aplikasi lain yang mungkin sekarang ini sedang dirancang.


Teknologi ini telah berhasil membuat kita terlena karenanya. Jika dulu yang kita temukan adalah beberapa orang sedang membaca korannya, sekarang yang pastinya sering kita lihat adalah orang dengan gadgetnya, yang seakan sudah ‘nempel’ di tangannya. Kehadiran wi-fi dimana – mana mungkin menjadi salah satu alasan orang bisa ‘autis’ dengan gadgetnya.

Semua orang butuh informasi, tidak bisa dipungkiri memang kehadiran teknologi ini memiliki fungsi utama memudahkan kita mendapatkan informasi dimanapun dan kapanpun. Dan mungkin alasan inilah kenapa banyak orang – orang yang mencari berita kebanyakan sudah beralih dari media cetak. 



Media cetak pun sekarang banyak melakukan konvergensi media. Seperti kompas.com, detik.com yang seakan tidak mau ketinggalan dengan fenomena teknologi yang ada sekarang ini. Masing – masing media berlomba menyampaikan informasi secara cepat dan penggunanya berlomba mendapatkan informasi yang cepat lewat akses teknologi.

Media online sekarang ini memang mengungguli media cetak. Terutama dari segi kecepatan. Media online bisa langsung mengupload konten berita yang baru saja mereka dapat pada hari itu juga. Berbeda dengan media cetak yang harus melewati tahap – tahap mulai dari mendapatkan berita – mengedit – mencetak. Belum lagi pendistribusian media cetak yang masih melalui tangan penjual koran atau kurir. Berbeda dengan media online yang langsung dapat diakses dari gadget masing – masing.

Di samping itu, alasan penggunaan media cetak yang terkesan ribet. Karena masih menggunakan kertas dengan ukuran yang cukup lebar, yang kurang efektif jika dibaca di tempat umum seperti ketika sedang antri busway. Tentu saja hal itu menambah alasan masyarakat ‘lari’ ke media online yang lebih simple.

Yang menurut saya menjadi salah satu andalan dan disukai oleh masyarakat dari media online adalah adanya feed back atau respon langsung yang diberikan masyarakat kepada berita yang diturunkan lewat media online. Dengan disediakannya kolom komentar yang disediakan oleh media online itu sendiri. Belum lagi media online yang ikut – ikutan membuat akun di jejaring sosial. Hal itu membuat seakan media online lebih terbuka dibandingkan media cetak.

Masyarakat juga sekarang ini menjadi lebih aktif dengan kejadian yang ada. Dengan memposting hal – hal atau kejadian yang terjadi di sekitar mereka lewat jejaring sosial atau status BBM.  Secara tidak langsung membuat mereka menjadi “wartawan dadakan” atau citizen journalism.

Dari semua alasan di atas, kemungkinan suatu saat nanti “The Print is Really Dead” itu benar terjadi.  Karena zaman berkembang , demikian juga teknologi yang sering memberi kejutan kepada penggunanya. Dibandingkan dengan media cetak yang masih ‘jalan di tempat’ . menurut  http://finance.groups.yahoo.com/group/media-sulawesi/message/596 jumlah pembaca media cetak menurun sebaliknya, pengguna internet naik. Hal itu terlihat jelas dan kontras dalam kehidupan kita sehari – hari sekarang ini.

Saya pernah mendengar bahwa New York Times salah satu surat kabar terbesar ini akan beralih sepenuhnya ke online newspaper. Tidak menutup kemungkinan bahwa keberadaan media cetak yang lain pun akan ikut beralih. Menurut saya agak sulit media cetak bisa menyaingi keberadaan media online yang semakin merajalela.  Dan fenomena seperti ini harus kita hadapi dengan sikap terbuka dan positif. Seperti telah saya singgung bahwa keberadaan media online membuat masyarakat lebih aktif dan punya media untuk menyampaikan hak mereka berkomentar menanggapi berita atau isu yang terjadi.